GRAF
Dalam matematika
dan ilmu
komputer, sebuah graf adalah objek dasar pelajaran dalam teori graf.
Dalam bahasa sehari-hari, sebuah graf adalah himpunan dari objek-objek yang
dinamakan titik, simpul, atau sudut dihubungkan oleh
penghubung yang dinamakan garis atau sisi. Dalam graf yang
memenuhi syarat, di mana biasanya tidak berarah, sebuah garis dari titik
A ke titik B dianggap sama dengan garis dari titik B ke
titik A. Dalam graf berarah, garis tersebut memiliki arah. Pada
dasarnya, sebuah graf digambarkan dengan bentuk diagram sebagai himpunan dari
titik-titik (sudut atau simpul) yang digabungkan dengan kurva (garis atau
sisi).
Tiap-tiap diagram memuat
sekumpulan obyek (kotak, titik, dan lain-lain) beserta garis-garis yang
menghubungkan obyek-obyek tersebut. Garis bisa berarah ataupun tidak berarah.
Garis yang berarah biasanya digunakan untuk menyatakan hubungan yang
mementingkan urutan antar objek-objek. Urut-urutan objek akan mempunyai arti
yang lain jika arah garis diubah. Sebagai contoh adalah garis komando yang
menghubungkan titik-titik struktur sebuah organisasi. Sebaliknya, garis yang
tidak berarah digunakan untuk menyatakan hubungan antar objek-objek yang tidak
mementingkan urutan. Sebagai contoh adalah garis untuk menyatakan jarak hubung
2 kota pada Gambar 2. Jarak dari kota A ke kota B sejauh 200 km akan sama
dengan jarak dari kota B ke kota A. Apabila jarak 2 tempat tidak sama jika
dibalik (misalnya karena harus melalui jalan memutar), maka garis yang
digunakan haruslah garis yang berarah.
1.1 Definisi Graf
Graf merupakan struktur diskrit yang terdiri
himpunan sejumlah berhingga obyek yang disebut simpul (vertices, vertex) dan
himpunan sisi (edges) yang menghubungkan simpul-simpul terseut. terdiri dari
dari Graf digunakan untuk merepresentasikan objekobjek diskrit dan hubungan
antara objek-objek tersebut.
Notasi sebuah graf adalah G = (V, E), dimana
:
· V merupakan himpunan tak kosong dari simpul-simpul (vertices), misalkan
V = { v1 , v2 , ... , vn }
·
E merupakan himpunan sisi – sisi (edges) yang
menghubungkan sepasang simpul, misalkan
E = {e1 , e2 , ... , en }
Contoh :
Graf dari masalah jembatan Königsberg dapat disajikan sebagai berikut :
Misalkan graf tersebut adalah G(V, E) dengan
V = { A, B, C, D }
E = { (A, C), (A, C), (A, B), (A, B), (B,
D), (A, D), (C, D)}
= { e1, e2, e3, e4, e5, e6, e7}
Pada graf tersebut sisi e1 = (A, C) dan sisi e2 =
(A, C) dinamakan sisi-ganda (multiple edges atau paralel edges) karena kedua
sisi ini menghubungi dua buah simpul yang sama, yaitu simpul A dan simpul C.
Begitu pun dengan sisi e3 dan sisi e4. Sementara itu, pada graf diatas, tidak
terdapat gelang (loop), yaitu sisi yang berawal dan berakhir pada simpul yang
sama.
Dari definisi graf, himpunan sisi (E) memungkinkan
berupa himpunan kosong. Jika graf tersebut mempunyai himpunan sisi yang
merupakan himpunan kosong maka graf tersebut dinamakan graf kosong (null graph
atau empty graph).
Contoh
:
Graf kosong
dengan 3 simpul (graf N3 )
Dengan memperhatikan kondisi sisinya, suatu graf
dapat dikategorikan sebagai graf tidak berarah dan graf berarah. Graf tidak
berarah, seperti telah dijelaskan pada contoh graf untuk jembatan Königsberg.
Sementara itu, graf berarah (directed graph, digraph) merupakan graf yang
mempunyai sisi yang berarah, artinya satu buah simpul yang dihubungkan oleh
sisi tersebut merupakan simpul awal (initial vertex) dan simpul yang lain
dikatakan sebagai simpul akhir (terminal vertex).
Contoh
:
Graf berikut
merupakan graf berarah :
Terlihat
bahwa e1 = (P, S), e3 = (R, Q), dan e5 = (Q, Q) R
Simpul P
merupkan simpul awal bagi sisi e1 dan simpul S merupakan simpul akhir bagi sisi
e1.
1.2 Terminologi Graf
Ada beberapa terminologi graf yang perlu diketahui,
antara lain : ketetanggaan antara dua simpul, bersisian , derajat suatu simpul,
dan lain-lain. Berikut ini adalah beberapa terminoogi yang penting, yaitu
:
1. Bertetangga (Adjacent)
Dua buah simpul dikatakan bertetangga jika kedua
simpul tersebut terhubung langsung oleh suatu sisi.
Contoh :
Perhatikan graf berikut :
Pada graf diatas : simpul P bertetangga dengan
simpul Q dan S, tetapi simpul P tidak bertetangga dengan simpul R.
2. Bersisian (Incidency)
Suatu sisi e dikatakan bersisian dengan simpul v1
dan simpul v2 jika e menghubungkan kedua simpul tersebut, dengan kata lain e =
(v1, v2).
Contoh :
Perhatikan graf dari masalah jembatan Königsberg
berikut ini :
maka e1 bersisian dengan simpul A dan simpul C ,
tetapi sisi tersebut tidak berisian dengan simpul B.
3. Simpul Terpencil (Isolated Vertex)
Jika suatu simpul tidak mempunyai sisi yang
bersisian dengannya maka simpul tersebut dinamakan simpul terpencil.
Contoh :
Perhatikan graf berikut :
Simpul T dan simpul U merupakan simpul terpencil.
4. Derajat (Degree)
Derajat suatu simpul merupakan jumlah sisi yang
bersisian dengan simpul tersebut. Misalkan, suatu simpul v mempunyai 3 buah
sisi yang bersisian dengannya maka dapat dikatakan simpul tersebut berderajat
3, atau dinotasikan oleh d(v) = 3.
Contoh :
Perhatikan graf berikut :
Pada graf diatas : d(P) = d(Q) = d (S)= 5,
sedangkan d(R) = 3.
Derajat sebuah simpul pada suatu graf berarah
dijelaskan sebagai berikut :
·
din(v) merupakan jumlah busur yang masuk ke simpul v
·
dout(v) merupakan jumlah busur yang keluar dari simpul v
Dengan demikian derajat pada simpul tersebut,
diperoleh : d(v) = din(v) + dout(v)
5. Lintasan (Path)
Lintasan dari suatu simpul awal v0 ke simpul tujuan
vT di dalam suatu graf G merupakan barisan sebuah sisi atau lebih (x0, x1),
(x1, x2), (x2, x3), …, (xn-1, xn) pada G, dimana x0 = v0 dan xn = vT. Lintasan
ini dinotasikan oleh :
x0, x1, x2, x3, …, xn
Lintasan ini mempunyai panjang n, karena lintasan
ini memuat n buah sisi, yang dilewati dari suatu simpul awal v0 ke simpul
tujuan vT di dalam suatu graf G. Suatu lintasan yang berawal dan berakhir pada
simpul yang sama dinamakan Siklus (Cycle) atau Sirkuit (Circuit).
Contoh :
Perhatikan graf berikut ini :
- · Pada graf tersebut lintasan P, Q, R memiliki panjang 2. Sementara itu lintasan P, Q, S, R memiliki panjang 3.
- · Lintasan P, Q, R, S, P dinamakan siklus atau sirkuit dengan panjang 4.
- · Antara simpul P dan U maupun T tidak dapat ditemukan lintasan.
6. Cut-Set
Cut-set dari suatu graf terhubung G adalah himpunan
sisi yang jika dibuang dari G menyebabkan G tidak terhubung. Jadi, cut-set selalu
menghasilkan dua buah subgraf . Pada graf di bawah, {(1,4), (1,5), (2, 3),
(2,4)} adalah cut-set. Terdapat banyak cut-set pada sebuah graf terhubung.
Himpunan {(1,5), (4,5)} juga adalah cut-set, {(1,4), (1,5), (1,2)} adalah
cut-set, {(5,6)} juga cut-set,
tetapi {(1,4), (1,5), (4,5)} bukan cut-set sebab
himpunan bagiannya, {(1,5), (4,5)} adalah cut-set.
1.3 Beberapa Jenis Graf
Beberapa jenis graf tak berarah yang
perlu diketahui adalah :
1.
Graf sederhana (simple graph)
Graf sederhana merupakan graf tak berarah yang
tidak mengandung gelang maupun sisi-ganda. Contoh :
2.
Graf Ganda (multigraph)
Graf ganda merupakan graf tak berarah yang tidak
mengandung gelang (loop).
Contoh :
Dengan demikian, graf sederhana pun merupakan graf
ganda (multi graph).
3.
Graf semu (Pseudo graph)
Graf semu merupakan graf yang boleh mengandung
gelang (loop).
Contoh :
1.4 Graf Isomorfik dan
Homeomorfik
Perhatikan dua graf berikut ini :
Dua buah graf diatas, terdiri dari empat buah
simpul dimana setiap simpul adalah berderajat tiga. Walaupun secara geometri
kedua tersebut berbeda tetapi pada prinsipnya kedua graf tersebut adalah sama.
Definisi :
Dua buah graf G1 dan G2 dikatakan isomorfik jika
terdapat korespondensi satu-satu antara simpul-simpul pada kedua graf tersebut
dan antara sisi-sisi keduanya sehingga jika sisi e bersisian dengan simpul u
dan v pada G1 maka sisi e’ pada G2 juga bersisian dengan simpul u’ dan v’.
Suatu graf dapat digambarkan dengan berbagai cara.
Dua buah graf yang isomorfik adalah graf yang sama, kecuali penamaan simpul dan
sisinya saja yang berbeda. Sebagai contoh dua graf diatas merupakan dua graf
yang isomorfik .
Dua buah graf dikatakan isomorfik jika memenuhi
ketiga syarat berikut (Deo, 1989):
1.
Mempunyai jumlah simpul yang sama.
2.
Mempunyai jumlah sisi yang sama
3.
Mempunyai jumlah simpul yang sama berderajat tertentu
Tetapi cara menunjukan dua graf yang isomorfik
dapat diperhatikan pada contoh berikut ini.
Contoh :
Diketahui 2 buah graf berarah :
Periksa apakah kedua graf tersebut isomorfik? Jika
ya, tentukan simpul-simpul yang saling berkorespondensi antara G1 dan G2
Jawab :
Ya, kedua graf tersebut adalah isomorfik. Terlihat
graf tersebut memuat simpul dimana setiap simpulnya masing-masing berderajat
tiga.
Simpul yang
saling berkorespondensi dari kedua graf tersebut adalah :
·
Simpul u1 dengan simpul v1
·
Simpul u2 dengan simpul v3
·
Simpul u3 dengan simpul v5
·
Simpul u4 dengan simpul v6
·
Simpul u5 dengan simpul v4
·
Simpul u6 dengan simpul v2
Pada dua graf yang isomorfik, kedua graf tersebut
memiliki matriks ketetanggaan yang sama. Perhatikan matriks ketetanggaan dari
kedua graf tersebut.
Dibawah ini adalah matriks ketetanggaan dari graf
G1 :
Sementara itu, berikut ini adalah matriks
ketetanggaan dari graf G1 :
Terlihat bahwa kedua graf tersebut memiliki matriks
ketetanggaan yang sama, yaitu MG1 = MG2.
Selanjutnya akan dijelaskan tentang definisi
homeomorfik antara dua buah graf. Misalkan G2(V2, E2) diperoleh dari G1(V1, E1)
dengan menambahkan simpul pada sebuah sisi atau lebih pada graf tersebut, maka
graf G1(V1, E1) dan graf G2(V2, E2) dinamakan homeomorfik.
Contoh :
Perhatikan ketiga graf dibawah ini :
Ketiga graf diatas merupakan graf homeomorfik
(homeomorphic graphs).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar