Jumat, 14 Desember 2018

BootLoader

Boot Loader

Boot Loader adalah suatu program yang sudah tertanam pada suatu sistem operasi untuk mem-boot atau memanggil sistem operasi yang ada pada hard disk dan media boot lainnya seperti flashdisk  (contohnya GRUB dan LILO). Biasanya Boot Loader digunakan untuk memilih sistem operasi yang ada pada hard disk karena pada hard disk tersebut memiliki lebih dari 1 sistem operasi. Boot Loader ini, dimuat pada BIOS komputer, yang kemudian digunakan untuk memanggil kernel suatu sistem operasi.


GRUB
Pada proses booting, program yang dijalankan pertama kali setelah BIOS selesai adalah GRUB (bila telah menginstall Linux). GRUB singkatan dari GRand Unified Bootloader, yaitu program kecil yang menampilkan pilihan sistem operasi pada saat proses booting sehingga nantinya dapat melakukan multiple boot. GRUB sangat berguna apabila kita menginstall lebih dari satu sistem operasi pada satu komputer, misalnya Microsoft Windows XP dan Linux Ubuntu. Istilah karenanya adalah dual booting. Biasanya default sistem operasi pada menu GRUB adalah Linux Ubuntu. Istilah default disini artinya adalah sistem operasi yang akan dijalankan secara otomatis apabila kita tidak memilih sistem operasi lain pada daftar menu GRUB. GRUB dapat di konfigurasi sesuai keinginan. Namun apabila salah dalam pengeditan maka saat booting GRUB tidak akan dapat masuk ke system operasi yang tersedia. Letak konfgurasi GRUB adalah /boot/grub/.
LILO (Linux Loader)
LILO mempunyai kepanjangan Linux Loader adalah loader boot, yang dapat digunakan untuk memilih Linux, MS-DOS atau sistem operasi lain pada saat boot.
Lilo ini biasanya terdapat pada distribusi RedHat dan turunannya. Lilo biasanya digunakan pada mesin intel-compatible. Tidak perlu melakukan penginstalan LILO karena sewaktu kita menginstall Linux RedHat dan turunannya maka LILO secara otomatis akan ikut terinstall. Pada LILO juga dapat di lakukan konfigurasi seperti GRUB.
  • Membuat Password dalam OS
Arahkan kursor pada huruf “t” di title centos, lalu tekan huruf o maka kursor akan berada di bawah tulisan title dan tuliskan password.
  • Membuat Password dalam bootloader
Arahkan kursor pada huruf “t” di title centos, lalu tekan huruf O maka kursor akan berada di atas tulisan title dan tuliskan password.
  • Timeout
berfungsi untuk memberikan waktu dalam memilih masuk ke centos atau windows, jika dalam layar muncul hitungan timeout maka langsung saja tekan tanda panah atas atau bawah untuk masuk ke centos/windows, jika tidak maka timeout dan layar mati.
  • Mengubah warna pada bootloader centOS
Arahkan kursor pada tulisan “splashimage” lalu tekan enter dan tuliskan misalnya “color cyan/green white/blue”
  • Mengubah background dengan foto
  1. klik kanan pada foto
  2. Open with GNU Image Manipulation Program
  3. Image -> Scale image
  4. Atur width = 640 , height = 480 lalu klik scale
  5. image -> mode ->indexed
  6. Maximum number of colors = 14 , lalu klik convert
  7. Ubah tipe file menjadi xpm
    1. Klik kanan pada gambar
    2. file -> save as
    3. select file type xpm
    4. ubah nama file, save.
  8. lalu masuk ke terminal
  9. mode ke superuser
  10. convert menjadi zip (gzip_namafile_.xpm)
  11. pindahkan foto ke grub (mv_namafile_/boot/grub/)
  12. masuk ke vi
  13. lalu ganti splashimage menjadi nama file foto
  14. reboot
link tampilan akhir ketika mengubah gambar

System Administrator

System Administrator

System Administrator atau sering disebut dengan sys.admin adalah seseorang yang bekerja untuk memelihara dan mengoperasikan sebuah sistem komputer atau jaringan yang berjalan setiap harinya. Seorang sys.admin bisa menyelesaikan segala jenis persoalan mengenai komputer yang tentunya pengetahuannya diatas rata-rata seorang technical support yang bertanggung jawab penuh tentang sistem komputer.
Tugas utamanya adalah memastika sistem tetap berjalan lancar dalam memberikan pelayanan kepada pengguna.
Tuga-tugas sys.admin :
  • Menginstall software dan hardware baru
  • Mendukung dan memelihara server atau sistem komputer lainnya
  • Merencanakan servis sistem yang masanya sudah habis atau tidak layak lagi
  • Menambah user baru
  • Konfigurasi hak akses
  • Upgrade hak akses
  • Memberikan solusi setiap masalah yang ada
  • Melakukan proses monitoring terhadap space hardisk dan melakukan backup file-file atau direktori yang penitng.
Tugas-tugas lainnya :
Penulisan bahasa pemrograman, Memimpin proyek yang berhubungan dengan sistem yang sedang ditangani, Mengawasi dan memberikan pelatihan pada operator komputer.
Resiko yang akan dihadapi Sys.Admin :
Beberapa resiko yang dapat timbul antara lain :
  • Pemanfaatan sumber daya komputer tidak optimal
  • Kerusakan dan kehilangan data
  • Pembiasan informasi yang diharapkan menjadi penunjang keputusan
  • Kehilangan daya tanggap dan kenyamanan dalam penggunaan komputer
Kode Etik Administrator :
  • Profesionalisme
  • Integritas Pribadi
  • Privasi
  • Hukum dan Kebijakan
  • Komunikasi
  • Integritas Sitem
  • Pendidikan
  • Tanggung jawab kepada komunitas komputasi
  • Tanggung jawab sosial
  • Tanggung jawab etika
Proses Startup :
Berikut ini merupakan proses startup pada sistem linux.
hg.png
Keterangan :
  1. Pertama kali mesin melakukan power on self test (pemeriksaan hardware)
  2. Program BIOS yang ada di ROM akan dieksekusi
  3. Boot Loader yang ada di MBR akan diksekusi
  4. Load Kernel Linux ke RAM
  5. Menjalaankan program init.

Rabu, 12 Desember 2018

Keamanan Sistem Komputer – Dalam Bidang Transportasi

A. Keamanan Sistem Komputer dalam Bidang Transportasi dengan Algoritma Kriptografi Vigenere Cipher

Hubungan Keamanan Sistem Komputer dengan Algoritma Kriptografi Vigenere Cipher

Hasil gambar untuk keamanan sistem komputer

 
Masalah keamanan data bagi organisasi atau perusahaan merupakan penting pada era informasi. Kerahasiaan data di perusahaan yang bergerak pada produksi, mendapat perhatian dari penulis untuk mengamankan data. Seharusnya data tersebut dapat dirahasiakan, berisi identitas pelanggan, yang didalamnya terdapat harga dan discount yang diberikan untuk pelanggan. Metode algoritma yang digunakan yaitu algoritma vigenere chipper. Keamanan data ini merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam penggunaan computer. Pemilik data tersebut tentunya ingin datanya aman terhadap gangguan dari berbagai tindakan yang tidak di inginkan, baik dari computer pribadi (PC) ataupun jaringan. Dalam kegiatan sehari-hari pelanggan adalah orang-orang yang kegiatannya membeli dan menggunakan suatu produk, baik barang maupun jasa, secara terus-menerus.

 Masalah keamanan komputer merupakan sesuatu yang sangat penting dalam era informasi ini terutama bagi suatu organisasi atau perusahaan. Kerahasiaan data Masalah keamanan komputer merupakan sesuatu yang sangat penting dalam era informasi ini terutama bagi suatu organisasi atau perusahaan. Kerahasiaan data merupakan sesuatu yang penting dalam keamanan data. Data pelanggan menjadi salah satu data yang sangat penting dalam kelangsungan berjalannya perusahaan. Keamanan merupakan bentuk tindakan untuk mempertahankan sesuatu hal dari berbagai macam gangguan dan ancaman. Aspek yang berkaitan dengan suatu keamanan dalam dunia komputer, antara lain: 
- Privacy/Confidentiality yaitu usaha menjaga  - informasi dari orang yang tidak berhak mengakses (menggaransi bahwa data pribadi tetap pribadi). 
- Integrity yaitu usaha untuk menjaga data atau sistem tidak diubah oleh yang tidak berhak. 
- Authentication yaitu usaha atau metoda untuk mengetahui keaslian dari informasi yang dikirim dibuka oleh orang yang benar (asli). 
- Availability berhubungan dengan ketersediaan sistem dan data (informasi) ketika dibutuhkan. Keamanan data ini merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam penggunaan komputer. Pemilik data tersebut tentunya ingin datanya aman terhadap gangguan dari berbagai tindakan yang tidak di inginkan, baik dari komputer pribadi (PC) ataupun jaringan.

 Kode vigènere termasuk kode abjad-majemuk (polyalphabetic substitution cipher). Dipublikasikan oleh diplomat (sekaligus seorang kriptologis) Perancis, Blaise de Vigènere pada abad 16, tahun 1586. Sebenarnya Giovan Batista Belaso telah menggambarkannya untuk pertama kali pada tahun 1533 seperti ditulis di dalam buku La Cifra del Sig. Algoritma ini baru dikenal luas 200 tahun kemudian dan dinamakan kode vigènere. Vigènere merupakan pemicu perang sipil di Amerika dan kode vigènere digunakan oleh Tentara Konfederasi (Confederate Army) pada perang sipil Amerika (American Civil War). Kode vigènere berhasil dipecahkan oleh Babbage dan Kasiski pada pertengahan abad 19. (Ariyus, 2008). Algoritma enkripsi jenis ini sangat dikenal karena mudah dipahami dan diimplementasikan. Teknik untuk menghasilkan ciphertext bisa dilakukan menggunakan substitusi angka maupun bujursangkar vigènere. Teknik susbtitusi vigènere dengan menggunakan angka dilakukan dengan menukarkan huruf dengan angka, hampir sama dengan kode geser. Contoh:

Plaintext: PLAINTEXT 
 Kunci: CIPHER
 
Dengan metode pertukaran angka dengan huruf di atas, diperoleh bahwa teks asli (PLAINTEXT) memiliki kode angka (15,11, 0, 8, 13, 19, 4, 23, 19), sedangkan kode angka untuk teks kunci (CIPHER) yaitu (2, 8, 15, 7, 4, 17). Setelah dilakukan perhitungan, maka dihasilkan kode angka ciphertext (17, 19, 15, 15, 17, 10, 6, 5, 8). Jika diterjemahkan kembali menjadi huruf sesuai urutan awal, maka menjadi huruf RTPPRKGFI. 
Rumus enkripsi vigenere cipher :

  Pi = (Ci-Ki) mod 26
  atau
  Ci = ( Pi + Ki ) – 26, kalau hasil penjumlahan Pi dan Ki lebih dari 26
Rumus dekripsi vigenere cipher :
  Pi = (Ci-Ki) mod 26
  atau
  Pi = ( Ci – Ki ) + 26, kalau hasil pengurangan Ci dengan Ki minus
  Keterangan:
  Ci = nilai desimal karakter ciphertext ke-i
  Pi = nilai desimal karakter plaintext ke-i
  Ki = nilai desimal karakter kunci ke-i
  Nilai desimal karakter: A=0 B=1 C=2 ... Z=25
 

Sedangkan metode lain untuk melakukan proses enkripsi dengan metode vigènere cipher yaitu menggunakan tabula recta (disebut juga bujursangkar vigènere).
 
 Kolom paling kiri dari bujursangkar menyatakan huruf-huruf kunci, sedangkan baris paling atas menyatakan huruf-huruf plaintext. Setiap baris di dalam bujursangkar menyatakan huruf-huruf ciphertert yang diperoleh dengan Caesar cipher, yang mana jumlah pergeseran huruf plaintext ditentukan nilai numerik huruf kunci tersebut (yaitu, a=0, b=1, c=2, …, z=25). 
Bujursangkar vigènere digunakan untuk memperoleh ciphertert dengan menggunakan kunci yang sudah ditentukan. Jika panjang kunci lebih pendek daripada panjang plaintext, maka kunci diulang penggunaannya (sistem periodik). Bila panjang kunci adalah m, maka periodenya dikatakan m. Sebagai contoh, jika plaintext adalah THIS PLAINTEXT dan kunci adalah sony, maka penggunaan kunci secara periodik sebagai berikut:
Plaintext : THIS PLAINTEXT
Kunci     : sony sonysonys
Untuk mendapatkan ciphertext dari teks dan kunci di atas, untuk huruf plaintext pertama T, ditarik garis vertikal dari huruf T dan ditarik garis mendatar dari huruf s, perpotongannya adalah pada kotak yang berisi huruf L. Dengan cara yang sama, ditarik garis vertikal dari huruf H dan ditarik garis mendatar pada huruf o, perpotongannya adalah pada kotak yang juga berisi berisi huruf V. hasil enkripsi seluruhnya adalah sebagai berikut:
Plaintext             : THIS PLAINTEXT
Kunci                 : sony sonysonys
Ciphertext          : LVVQ HZNGFHRVL
Variasi-variasi vigènere cipher pada dasarnya perbedaannya terletak pada cara membentuk tabel atau cara menghasilkan kuncinya, sedangkan enkripsi dan dekripsi tidak berbeda dengan vigènere cipher standar. Beberapa variasi tersebut sebagai berikut:
1.    Full Vigènere Cipher
Pada varian ini, setiap baris di dalam tabel tidak menyatakan pergeseran huruf, tetapi merupakan permutasi huruf-huruf alfabet.
2.    Auto-Key Vigènere cipher
Idealnya kunci tidak digunakan secara berulang. Pada auto-key vigènere cipher, jika panjang kunci lebih kecil dari panjang plaintext, maka kunci disambung dengan plaintext tersebut. Misalnya, untuk mengenkripsi pesan NEGARA PENGHASIL MINYAK dengan kunci INDO, maka kunci tersebut disambung dengan plaintext semula sehingga panjang kunci menjadi sama dengan panjang plaintext:
Plaintext: NEGARA PENGHASIL MINYAK
Kunci: INDONE GARAPENGH ASILMI
3.    Running-Key Vigènere cipher
Pada varian ini, kunci bukan string pendek yang diulang secara periodik seperti pada vigènere cipher standar, tetapi kunci adalah string yang sangat panjang yang diambil dari teks bermakna (misalnya naskah proklamasi, naskah Pembukaan UUD 1945, terjemahan ayat di dalam kitab suci, dan lain-lain). Misalnya untuk mengenkripsi plaintext NEGARA PENGHASIL MINYAK dapat menggunakan kunci berupa sila ke-2 Pancasila: KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB. Selanjutnya enkripsi dan dekripsi dilakukan seperti biasa. (Munir, 2006)

Berikut flowchartnya :

Study Kasus dalam Bidang Transportasi

Dalam tema yang dibahas kali ini tentang keamanan sistem komputer pada bidang transportasi. Dengam munculnya teknologi sistem diharapkan dapat memudahkan masyarakat untuk melakukan transaksi online untuk mendapatkan transportasi. Kini untuk memesan atau membooking trasportasi bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun. Adapun di Indonesia sudah dibuat sebuah aplikasi di bidang transportasi yaitu Go-jek. Aplikasi ini dilengkapi oleh beberapa fitur pendukung seperti Go-food untuk delivery makanan, Go-box untuk mengantar barang, Go-ride untuk pemesanan kendaraan roda dua dan beberapa fitur lainnya yang dapat mendukung kinerja. Sistem ini sengaja dibuat untuk memudahkan masyarakat Indonesia melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan transportasi. Sistem ini memiliki banyak manfaat namun dibalik segudang manfaat terdapat suatu masalah dalam keamanan sistem komputer. Keseluruhan sistem belum merupakan sistem yang aman untuk mengolah data dari pengguna. Sistem yang dirancang juga belum sepenuhnya efisien dalam database penggunanya.

Merambahnya bisnis ojek berbasis online Go-Jek yang sangat menjanjikan membuat ribuan orang akhirnya memutuskan untuk menggunakan aplikasi ini. Aplikasi Go-Jek merupakan pengembangan sistem yang dapat membantu efisiensi proses pekerjaan dalam bidang transportasi. Namun, terdapat suatu masalah pada keamanan sistem Go-Jek yaitu perusahaan dapat menyimpan seluruh database yang diinputkan user pada saat pemasukan data seperti nama, nomer telfon, dan lainnya. Seorang hacker bisa saja menyalahgunakan data tersebut demi kepentingan pribadi atau keuntungan perusahaan. Penyalahgunaan tersebut bisa dapat menggunakan algoritma kriptografib Vigenere Cipher.

Dalam studi kasus yang dipilih penjelasan dapat disampaikan seperti berikut:
Algoritma ini memerlukan 4 komponen yaitu
  • Plaintext
Merupakan pesan yang dibaca oleh siapapun dalam study kasus. Plaintext yang dimaksud adalah nama pengguna aplikasi Gojek
  • Chipertext
Merupakan pesan acak yang tidak dapat dibaca oleh user tetapi dimengerti oleh admin
  Key
Kunci untuk melakukan teknik komputasi
  Algoritma
Metode melakukan enkripsi dan deskripsi
 

Berikut merupakan kodingan program C++ metode Algortima Vigenere Cipher
#include <iostream>
#include <string>
         using namespace std;
class Vigenere {
public:
string key;
 Vigenere(string key){
           for(int i = 0; i < key.size();++i){
            if (key[i] >= 'A' && key [i] <= 'Z')
             this->key += key [i];
            else if (key[i] >= 'a' && key[i] <= 'z')
             this->key += key [i] + 'A' - 'a';
             }
             }
       string encrypt(string text){
       string out;
       for (int i = 0, j = 0; i < text.length(); ++i){
       char c = text[i];
       if (c >= 'a' && c<= 'z')
       c += 'A' - 'a';
       else if ( c < 'A' || c> 'Z')
     continue;
   out += (c +key[j] -2 * 'A') %26 +'A';
     j = (j +1) % key.length();
    }
  return out;
 }
 string decrypt(string text)
 {
  string out;
 
  for (int i = 0, j = 0; i < text.length(); ++i)
   {
   char c = text[i];
  
  if (c >= 'a' && c<= 'z')
   c += 'A' - 'a';
  else if ( c < 'A' || c> 'Z')
   continue;
  
  out += (c - key[j] +26 ) %26 +'A';
  j = (j +1) % key.length();
  }
 
  return out;
 }
};
int main(){
string a,b;
cout<<"Masukkan Plaintext : ";
cin>>a;
cout<<"Masukkan Key : ";
cin>>b;
 string original=a;
 Vigenere chiper=b;

 string encrypted = chiper.encrypt(original);
 string decrypted = chiper.decrypt(encrypted);
 cout<<endl;
 cout<<"encrypted :"<<encrypted<<endl;
 cout<<"decrypted :"<<decrypted<<endl;
}
Hasil Output Program :
 

 B. Analisa Algoritma

Sistem informasi akademik merupakan salah satu kebutuhan wajib dan penting yang harus dipenuhi perguruan tinggi. Kemampuan menyediakan dan mengakses informasi secara cepat dan akurat menjadi yang diinginkan bagi perguruan tinggi. Sangat pentingnya informasi tersebut, menyebabkan seringkali informasi yang diinginkan hanya boleh diakses orang-orang tertentu yang memilki wewenang. Jatuhnya informasi kepada pihak lain menimbulkan kerugian baik pihak perguruan tinggi.

Keamanan sistem (Security System) informasi merupakan hal yang sangat penting dalam mengelola sistem informasi, tujuannya adalah untuk mencegah ancaman terhadap sistem serta mendeteksi dan memperbaiki segala kerusakan sistem. Namun,  masih banyak kampus atau instansi tidak terlalu memperhatikan masalah keamanan

Security System atau keamanan sistem informasi merupakan hal yang sangat penting dalam mengelola sistem informasi, tujuannya adalah untuk mencegah ancaman terhadap sistem serta mendeteksi dan memperbaiki segala kerusakan sistem. Namun, masih banyak kampus atau instansi tidak terlalu memperhatikan masalah keamanan ini.
Semisal: Data akademik yang merupakan data yang sangat penting di dalam perguruan tinggi. Dengan data tersebut akan melancarkan berbagai urusan baik mahasiswa, dosen dan pegawai kampus. Jika dirusak oleh orang yang tidak bertanggung jawab, kampus akan kewalahan dalam memulihkan data tersebut. Bisa jadi data itu akan hilang selamanya tidak bisa diperbaiki kembali. 

Algoritma Beaufort Cipher merupakan varian dari algoritma Vignere Cipher                 Algoritma ini ditemukan oleh Laksamana Sir Francis Beaufort,
Royal Navy, yang juga merupakan pencipta skala Beaufort yaitu instrumen ahli meterorologi yang digunakan untuk menunjukkan kecepatan angin. Beaufort Cipher
termasuk algoritma kriptografi klasik kunci simetris Mollin, 2007. Proses enkripsi dan dekripsi pada algoritma Beaufort Cipher menggunakan
sebuah tabel yang disebut dengan tabel Beaufort Tassel, 1969
  Algoritma Vigenere Cipher dan Beaufort Cipher hanya menggunakan Alfabet untuk penjabaran dan penyelesaian algoritmanya. Sedangkan untuk angka atau numerik tidak dapat diselesaikan.
Kedua algoritma ini dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
Viginère cipher membandingkan baris + kolom = isi tabel
Beaufort cipher membandingkan kolom+ isi tabel = baris
Vigenere cipher memakai rumus sedangkan beaufort cipher hanya melihat tabel\
memakai key yang berbeda.

sedangkan persamaan kedua algoritma ini adalah :
1. Memakai tabel
2. Hanya mengoperasikan alfabet
3. Keamanan cukup lemah

C. Kesimpulan

Pada dasarnya algoritma kriptografi Vigenere Cipher dengan Algoritma Kriptografi Beaufort Cipher memiliki persamaan yaitu pengoperasiannya hanya alfabet, memakai tabel, namun kedua algoritma ini bisa dibilang cukup mudah ditebak karna hanya mengoperasikan beberapa huruf. Namun kedua algoritma ini cukup mudah untuk dipahami oleh pemula.
Link Anggota Kelompok 5 :
 

Link Anggota Kelompok 4 :
 
Sumber :
Wikipedia
Artike Implementaasi Vigenere Chiper