A. Keamanan Sistem Komputer dalam Bidang Transportasi dengan Algoritma Kriptografi Vigenere Cipher
Hubungan Keamanan Sistem Komputer dengan Algoritma Kriptografi Vigenere Cipher
Masalah
keamanan data bagi organisasi atau perusahaan merupakan penting pada era
informasi. Kerahasiaan data di perusahaan yang bergerak pada produksi, mendapat
perhatian dari penulis untuk mengamankan data. Seharusnya data tersebut dapat
dirahasiakan, berisi identitas pelanggan, yang didalamnya terdapat harga dan
discount yang diberikan untuk pelanggan. Metode algoritma yang digunakan yaitu
algoritma vigenere chipper. Keamanan data ini merupakan salah satu aspek yang
sangat penting dalam penggunaan computer. Pemilik data tersebut tentunya ingin
datanya aman terhadap gangguan dari berbagai tindakan yang tidak di inginkan,
baik dari computer pribadi (PC) ataupun jaringan. Dalam kegiatan sehari-hari
pelanggan adalah orang-orang yang kegiatannya membeli dan menggunakan suatu
produk, baik barang maupun jasa, secara terus-menerus.
Masalah
keamanan komputer merupakan sesuatu yang sangat penting dalam era informasi ini
terutama bagi suatu organisasi atau perusahaan. Kerahasiaan data Masalah
keamanan komputer merupakan sesuatu yang sangat penting dalam era informasi ini
terutama bagi suatu organisasi atau perusahaan. Kerahasiaan data merupakan
sesuatu yang penting dalam keamanan data. Data pelanggan menjadi salah satu
data yang sangat penting dalam kelangsungan berjalannya perusahaan. Keamanan
merupakan bentuk tindakan untuk mempertahankan sesuatu hal dari berbagai macam
gangguan dan ancaman. Aspek yang berkaitan dengan suatu keamanan dalam dunia
komputer, antara lain:
- Privacy/Confidentiality yaitu usaha menjaga - informasi dari orang yang tidak berhak
mengakses (menggaransi bahwa data pribadi tetap pribadi).
- Integrity yaitu
usaha untuk menjaga data atau sistem tidak diubah oleh yang tidak berhak.
-
Authentication yaitu usaha atau metoda untuk mengetahui keaslian dari informasi
yang dikirim dibuka oleh orang yang benar (asli).
- Availability berhubungan dengan
ketersediaan sistem dan data (informasi) ketika dibutuhkan. Keamanan data ini
merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam penggunaan komputer.
Pemilik data tersebut tentunya ingin datanya aman terhadap gangguan dari
berbagai tindakan yang tidak di inginkan, baik dari komputer pribadi (PC)
ataupun jaringan.
Kode vigènere termasuk kode abjad-majemuk (polyalphabetic
substitution cipher). Dipublikasikan oleh diplomat (sekaligus seorang
kriptologis) Perancis, Blaise de Vigènere pada abad 16, tahun 1586. Sebenarnya Giovan Batista Belaso telah
menggambarkannya untuk pertama kali pada tahun 1533 seperti ditulis di dalam
buku La Cifra del Sig. Algoritma ini baru dikenal luas 200 tahun
kemudian dan dinamakan kode vigènere. Vigènere merupakan pemicu perang sipil di Amerika dan kode vigènere digunakan oleh Tentara Konfederasi (Confederate
Army) pada perang sipil Amerika (American Civil War). Kode vigènere berhasil dipecahkan oleh Babbage dan Kasiski pada
pertengahan abad 19. (Ariyus, 2008). Algoritma enkripsi jenis ini sangat dikenal karena mudah dipahami dan
diimplementasikan. Teknik untuk menghasilkan ciphertext bisa dilakukan menggunakan substitusi
angka maupun bujursangkar vigènere. Teknik susbtitusi vigènere dengan menggunakan angka dilakukan dengan
menukarkan huruf dengan angka, hampir sama dengan kode geser. Contoh:
Plaintext: PLAINTEXT
Kunci: CIPHER
Dengan metode pertukaran angka dengan huruf di atas,
diperoleh bahwa teks asli (PLAINTEXT) memiliki kode angka (15,11, 0, 8, 13, 19,
4, 23, 19), sedangkan kode angka untuk teks kunci (CIPHER) yaitu (2, 8, 15, 7,
4, 17). Setelah dilakukan perhitungan, maka dihasilkan kode angka ciphertext (17, 19, 15, 15, 17, 10, 6,
5, 8). Jika diterjemahkan kembali menjadi huruf sesuai urutan awal, maka
menjadi huruf RTPPRKGFI.
Rumus enkripsi vigenere cipher :
– Pi = (Ci-Ki) mod 26
– atau
– Ci = ( Pi + Ki ) – 26, kalau hasil
penjumlahan Pi dan Ki lebih dari 26
Rumus dekripsi vigenere cipher :
– Pi = (Ci-Ki) mod 26
– atau
– Pi = ( Ci – Ki ) + 26, kalau hasil
pengurangan Ci dengan Ki minus
– Keterangan:
– Ci = nilai desimal karakter
ciphertext ke-i
– Pi = nilai desimal karakter plaintext
ke-i
– Ki = nilai desimal karakter kunci
ke-i
– Nilai desimal karakter: A=0 B=1 C=2
... Z=25
Sedangkan metode lain untuk melakukan proses enkripsi dengan metode vigènere cipher yaitu menggunakan tabula recta
(disebut juga bujursangkar vigènere).
Kolom paling kiri dari
bujursangkar menyatakan huruf-huruf kunci, sedangkan baris paling atas
menyatakan huruf-huruf plaintext. Setiap baris di dalam bujursangkar
menyatakan huruf-huruf ciphertert yang diperoleh dengan Caesar cipher,
yang mana jumlah pergeseran huruf plaintext ditentukan nilai numerik
huruf kunci tersebut (yaitu, a=0, b=1, c=2, …, z=25).
Bujursangkar vigènere
digunakan untuk memperoleh ciphertert dengan menggunakan kunci yang
sudah ditentukan. Jika panjang kunci lebih pendek daripada panjang plaintext,
maka kunci diulang penggunaannya (sistem periodik). Bila panjang kunci adalah m,
maka periodenya dikatakan m. Sebagai contoh, jika plaintext
adalah THIS
PLAINTEXT dan kunci adalah sony,
maka penggunaan kunci secara periodik sebagai berikut:
Plaintext : THIS PLAINTEXT
Kunci : sony sonysonys
Untuk
mendapatkan ciphertext dari teks dan kunci di atas, untuk huruf plaintext
pertama T,
ditarik garis vertikal dari huruf T dan ditarik
garis mendatar dari huruf s, perpotongannya adalah
pada kotak yang berisi huruf L. Dengan cara yang
sama, ditarik garis vertikal dari huruf H dan ditarik
garis mendatar pada huruf o, perpotongannya adalah
pada kotak yang juga berisi berisi huruf V. hasil enkripsi
seluruhnya adalah sebagai berikut:
Plaintext : THIS PLAINTEXT
Kunci : sony sonysonys
Ciphertext :
LVVQ
HZNGFHRVL
Variasi-variasi vigènere
cipher pada dasarnya perbedaannya terletak pada cara membentuk tabel atau
cara menghasilkan kuncinya, sedangkan enkripsi dan dekripsi tidak berbeda
dengan vigènere cipher standar. Beberapa variasi tersebut sebagai
berikut:
1. Full Vigènere Cipher
Pada varian ini, setiap
baris di dalam tabel tidak menyatakan pergeseran huruf, tetapi merupakan
permutasi huruf-huruf alfabet.
2. Auto-Key
Vigènere cipher
Idealnya kunci tidak
digunakan secara berulang. Pada auto-key vigènere cipher, jika
panjang kunci lebih kecil dari panjang plaintext, maka kunci disambung
dengan plaintext tersebut. Misalnya, untuk mengenkripsi pesan NEGARA
PENGHASIL MINYAK dengan kunci INDO,
maka kunci tersebut disambung dengan plaintext semula sehingga panjang
kunci menjadi sama dengan panjang plaintext:
Plaintext: NEGARA PENGHASIL MINYAK
Kunci: INDONE GARAPENGH ASILMI
3. Running-Key
Vigènere cipher
Pada varian ini, kunci
bukan string pendek yang diulang secara periodik seperti pada vigènere
cipher standar, tetapi kunci adalah string yang sangat panjang yang
diambil dari teks bermakna (misalnya naskah proklamasi, naskah Pembukaan UUD
1945, terjemahan ayat di dalam kitab suci, dan lain-lain). Misalnya untuk
mengenkripsi plaintext NEGARA PENGHASIL MINYAK
dapat menggunakan kunci berupa sila ke-2 Pancasila: KEMANUSIAAN
YANG ADIL DAN BERADAB. Selanjutnya enkripsi dan dekripsi
dilakukan seperti biasa. (Munir, 2006)
Berikut flowchartnya :
Berikut flowchartnya :
Study Kasus dalam Bidang Transportasi
Dalam tema yang dibahas kali ini tentang keamanan sistem
komputer pada bidang transportasi. Dengam munculnya teknologi sistem diharapkan
dapat memudahkan masyarakat untuk melakukan transaksi online untuk mendapatkan
transportasi. Kini untuk memesan atau membooking trasportasi bisa dilakukan
kapanpun dan dimanapun. Adapun di Indonesia sudah dibuat sebuah aplikasi di
bidang transportasi yaitu Go-jek. Aplikasi ini dilengkapi oleh beberapa fitur
pendukung seperti Go-food untuk delivery makanan, Go-box untuk mengantar
barang, Go-ride untuk pemesanan kendaraan roda dua dan beberapa fitur lainnya
yang dapat mendukung kinerja. Sistem ini sengaja dibuat untuk memudahkan
masyarakat Indonesia melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan transportasi.
Sistem ini memiliki banyak manfaat namun dibalik segudang manfaat terdapat
suatu masalah dalam keamanan sistem komputer. Keseluruhan sistem belum
merupakan sistem yang aman untuk mengolah data dari pengguna. Sistem yang
dirancang juga belum sepenuhnya efisien dalam database penggunanya.
Merambahnya bisnis ojek berbasis online Go-Jek yang sangat
menjanjikan membuat ribuan orang akhirnya memutuskan untuk menggunakan aplikasi
ini. Aplikasi Go-Jek merupakan pengembangan sistem yang dapat membantu
efisiensi proses pekerjaan dalam bidang transportasi. Namun, terdapat suatu
masalah pada keamanan sistem Go-Jek yaitu perusahaan dapat menyimpan seluruh
database yang diinputkan user pada saat pemasukan data seperti nama, nomer
telfon, dan lainnya. Seorang hacker bisa saja menyalahgunakan data tersebut
demi kepentingan pribadi atau keuntungan perusahaan. Penyalahgunaan tersebut
bisa dapat menggunakan algoritma kriptografib Vigenere Cipher.
Dalam studi kasus yang dipilih penjelasan dapat disampaikan
seperti berikut:
Algoritma ini memerlukan 4 komponen yaitu
- Plaintext
Merupakan pesan yang dibaca oleh siapapun dalam study kasus.
Plaintext yang dimaksud adalah nama pengguna aplikasi Gojek
- Chipertext
Merupakan pesan acak yang tidak dapat dibaca oleh user tetapi
dimengerti oleh admin
– Key
Kunci untuk melakukan teknik komputasi
– Algoritma
Metode melakukan enkripsi dan deskripsi
Berikut merupakan kodingan program C++ metode Algortima Vigenere Cipher
#include <iostream>
#include <string>
using namespace std;
using namespace std;
class Vigenere {
public:
string key;
Vigenere(string key){
for(int i = 0; i < key.size();++i){
if (key[i] >= 'A' && key [i] <= 'Z')
this->key += key [i];
else if (key[i] >= 'a' && key[i] <= 'z')
this->key += key [i] + 'A' - 'a';
}
}
string encrypt(string text){
string out;
for (int i = 0, j = 0; i < text.length(); ++i){
char c = text[i];
if (c >= 'a' && c<= 'z')
c += 'A' - 'a';
else if ( c < 'A' || c> 'Z')
continue;
out += (c +key[j] -2 * 'A') %26 +'A';
j = (j +1) % key.length();
}
return out;
}
string decrypt(string text)
{
string out;
for (int i = 0, j = 0; i < text.length(); ++i)
{
char c = text[i];
if (c >= 'a' && c<= 'z')
c += 'A' - 'a';
else if ( c < 'A' || c> 'Z')
continue;
out += (c - key[j] +26 ) %26 +'A';
j = (j +1) % key.length();
}
return out;
}
};
int main(){
string a,b;
cout<<"Masukkan Plaintext : ";
cin>>a;
cout<<"Masukkan Key : ";
cin>>b;
string original=a;
Vigenere chiper=b;
string encrypted = chiper.encrypt(original);
string decrypted = chiper.decrypt(encrypted);
cout<<endl;
cout<<"encrypted :"<<encrypted<<endl;
cout<<"decrypted :"<<decrypted<<endl;
}
for(int i = 0; i < key.size();++i){
if (key[i] >= 'A' && key [i] <= 'Z')
this->key += key [i];
else if (key[i] >= 'a' && key[i] <= 'z')
this->key += key [i] + 'A' - 'a';
}
}
string encrypt(string text){
string out;
for (int i = 0, j = 0; i < text.length(); ++i){
char c = text[i];
if (c >= 'a' && c<= 'z')
c += 'A' - 'a';
else if ( c < 'A' || c> 'Z')
continue;
out += (c +key[j] -2 * 'A') %26 +'A';
j = (j +1) % key.length();
}
return out;
}
string decrypt(string text)
{
string out;
for (int i = 0, j = 0; i < text.length(); ++i)
{
char c = text[i];
if (c >= 'a' && c<= 'z')
c += 'A' - 'a';
else if ( c < 'A' || c> 'Z')
continue;
out += (c - key[j] +26 ) %26 +'A';
j = (j +1) % key.length();
}
return out;
}
};
int main(){
string a,b;
cout<<"Masukkan Plaintext : ";
cin>>a;
cout<<"Masukkan Key : ";
cin>>b;
string original=a;
Vigenere chiper=b;
string encrypted = chiper.encrypt(original);
string decrypted = chiper.decrypt(encrypted);
cout<<endl;
cout<<"encrypted :"<<encrypted<<endl;
cout<<"decrypted :"<<decrypted<<endl;
}
Hasil Output Program :
B. Analisa Algoritma
Sistem
informasi akademik merupakan salah satu kebutuhan wajib dan penting yang harus
dipenuhi perguruan tinggi. Kemampuan menyediakan dan mengakses informasi secara
cepat dan akurat menjadi yang diinginkan bagi perguruan tinggi. Sangat
pentingnya informasi tersebut, menyebabkan seringkali informasi yang diinginkan
hanya boleh diakses orang-orang tertentu yang memilki wewenang. Jatuhnya
informasi kepada pihak lain menimbulkan kerugian baik pihak perguruan tinggi.
Keamanan
sistem (Security System) informasi merupakan hal yang sangat penting dalam
mengelola sistem informasi, tujuannya adalah untuk mencegah ancaman terhadap
sistem serta mendeteksi dan memperbaiki segala kerusakan sistem. Namun, masih banyak kampus atau instansi tidak
terlalu memperhatikan masalah keamanan
Security System atau keamanan sistem informasi merupakan hal
yang sangat penting dalam mengelola sistem informasi, tujuannya adalah untuk
mencegah ancaman terhadap sistem serta mendeteksi dan memperbaiki segala
kerusakan sistem. Namun, masih banyak kampus atau instansi tidak terlalu
memperhatikan masalah keamanan ini.
Semisal: Data akademik yang merupakan data yang sangat
penting di dalam perguruan tinggi. Dengan data tersebut akan melancarkan
berbagai urusan baik mahasiswa, dosen dan pegawai kampus. Jika dirusak oleh
orang yang tidak bertanggung jawab, kampus akan kewalahan dalam memulihkan data
tersebut. Bisa jadi data itu akan hilang selamanya tidak bisa diperbaiki
kembali.
Algoritma Beaufort Cipher merupakan
varian dari algoritma Vignere Cipher Algoritma ini ditemukan
oleh Laksamana Sir Francis Beaufort,
Royal Navy, yang juga merupakan pencipta skala Beaufort yaitu instrumen ahli
meterorologi yang digunakan untuk menunjukkan kecepatan angin. Beaufort Cipher
termasuk algoritma kriptografi klasik kunci simetris Mollin, 2007. Proses enkripsi dan dekripsi pada algoritma Beaufort Cipher menggunakan
sebuah tabel yang disebut dengan tabel Beaufort Tassel, 1969
termasuk algoritma kriptografi klasik kunci simetris Mollin, 2007. Proses enkripsi dan dekripsi pada algoritma Beaufort Cipher menggunakan
sebuah tabel yang disebut dengan tabel Beaufort Tassel, 1969
Kedua algoritma ini dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
Viginère cipher membandingkan baris
+ kolom = isi tabel
Beaufort cipher membandingkan kolom+
isi tabel = baris
Vigenere cipher memakai rumus sedangkan beaufort cipher hanya melihat tabel\memakai key yang berbeda.
sedangkan persamaan kedua algoritma ini adalah :
1. Memakai tabel
2. Hanya mengoperasikan alfabet
3. Keamanan cukup lemah
C. Kesimpulan
Pada dasarnya algoritma kriptografi Vigenere Cipher dengan Algoritma
Kriptografi Beaufort Cipher memiliki persamaan yaitu pengoperasiannya
hanya alfabet, memakai tabel, namun kedua algoritma ini bisa dibilang
cukup mudah ditebak karna hanya mengoperasikan beberapa huruf. Namun
kedua algoritma ini cukup mudah untuk dipahami oleh pemula.
Link Anggota Kelompok 4 :
Sumber :
Wikipedia
Artike Implementaasi Vigenere Chiper
Wikipedia
Artike Implementaasi Vigenere Chiper
Tidak ada komentar:
Posting Komentar