Rabu, 12 Desember 2018

Keamanan Sistem Komputer – Dalam Bidang Transportasi

A. Keamanan Sistem Komputer dalam Bidang Transportasi dengan Algoritma Kriptografi Vigenere Cipher

Hubungan Keamanan Sistem Komputer dengan Algoritma Kriptografi Vigenere Cipher

Hasil gambar untuk keamanan sistem komputer

 
Masalah keamanan data bagi organisasi atau perusahaan merupakan penting pada era informasi. Kerahasiaan data di perusahaan yang bergerak pada produksi, mendapat perhatian dari penulis untuk mengamankan data. Seharusnya data tersebut dapat dirahasiakan, berisi identitas pelanggan, yang didalamnya terdapat harga dan discount yang diberikan untuk pelanggan. Metode algoritma yang digunakan yaitu algoritma vigenere chipper. Keamanan data ini merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam penggunaan computer. Pemilik data tersebut tentunya ingin datanya aman terhadap gangguan dari berbagai tindakan yang tidak di inginkan, baik dari computer pribadi (PC) ataupun jaringan. Dalam kegiatan sehari-hari pelanggan adalah orang-orang yang kegiatannya membeli dan menggunakan suatu produk, baik barang maupun jasa, secara terus-menerus.

 Masalah keamanan komputer merupakan sesuatu yang sangat penting dalam era informasi ini terutama bagi suatu organisasi atau perusahaan. Kerahasiaan data Masalah keamanan komputer merupakan sesuatu yang sangat penting dalam era informasi ini terutama bagi suatu organisasi atau perusahaan. Kerahasiaan data merupakan sesuatu yang penting dalam keamanan data. Data pelanggan menjadi salah satu data yang sangat penting dalam kelangsungan berjalannya perusahaan. Keamanan merupakan bentuk tindakan untuk mempertahankan sesuatu hal dari berbagai macam gangguan dan ancaman. Aspek yang berkaitan dengan suatu keamanan dalam dunia komputer, antara lain: 
- Privacy/Confidentiality yaitu usaha menjaga  - informasi dari orang yang tidak berhak mengakses (menggaransi bahwa data pribadi tetap pribadi). 
- Integrity yaitu usaha untuk menjaga data atau sistem tidak diubah oleh yang tidak berhak. 
- Authentication yaitu usaha atau metoda untuk mengetahui keaslian dari informasi yang dikirim dibuka oleh orang yang benar (asli). 
- Availability berhubungan dengan ketersediaan sistem dan data (informasi) ketika dibutuhkan. Keamanan data ini merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam penggunaan komputer. Pemilik data tersebut tentunya ingin datanya aman terhadap gangguan dari berbagai tindakan yang tidak di inginkan, baik dari komputer pribadi (PC) ataupun jaringan.

 Kode vigènere termasuk kode abjad-majemuk (polyalphabetic substitution cipher). Dipublikasikan oleh diplomat (sekaligus seorang kriptologis) Perancis, Blaise de Vigènere pada abad 16, tahun 1586. Sebenarnya Giovan Batista Belaso telah menggambarkannya untuk pertama kali pada tahun 1533 seperti ditulis di dalam buku La Cifra del Sig. Algoritma ini baru dikenal luas 200 tahun kemudian dan dinamakan kode vigènere. Vigènere merupakan pemicu perang sipil di Amerika dan kode vigènere digunakan oleh Tentara Konfederasi (Confederate Army) pada perang sipil Amerika (American Civil War). Kode vigènere berhasil dipecahkan oleh Babbage dan Kasiski pada pertengahan abad 19. (Ariyus, 2008). Algoritma enkripsi jenis ini sangat dikenal karena mudah dipahami dan diimplementasikan. Teknik untuk menghasilkan ciphertext bisa dilakukan menggunakan substitusi angka maupun bujursangkar vigènere. Teknik susbtitusi vigènere dengan menggunakan angka dilakukan dengan menukarkan huruf dengan angka, hampir sama dengan kode geser. Contoh:

Plaintext: PLAINTEXT 
 Kunci: CIPHER
 
Dengan metode pertukaran angka dengan huruf di atas, diperoleh bahwa teks asli (PLAINTEXT) memiliki kode angka (15,11, 0, 8, 13, 19, 4, 23, 19), sedangkan kode angka untuk teks kunci (CIPHER) yaitu (2, 8, 15, 7, 4, 17). Setelah dilakukan perhitungan, maka dihasilkan kode angka ciphertext (17, 19, 15, 15, 17, 10, 6, 5, 8). Jika diterjemahkan kembali menjadi huruf sesuai urutan awal, maka menjadi huruf RTPPRKGFI. 
Rumus enkripsi vigenere cipher :

  Pi = (Ci-Ki) mod 26
  atau
  Ci = ( Pi + Ki ) – 26, kalau hasil penjumlahan Pi dan Ki lebih dari 26
Rumus dekripsi vigenere cipher :
  Pi = (Ci-Ki) mod 26
  atau
  Pi = ( Ci – Ki ) + 26, kalau hasil pengurangan Ci dengan Ki minus
  Keterangan:
  Ci = nilai desimal karakter ciphertext ke-i
  Pi = nilai desimal karakter plaintext ke-i
  Ki = nilai desimal karakter kunci ke-i
  Nilai desimal karakter: A=0 B=1 C=2 ... Z=25
 

Sedangkan metode lain untuk melakukan proses enkripsi dengan metode vigènere cipher yaitu menggunakan tabula recta (disebut juga bujursangkar vigènere).
 
 Kolom paling kiri dari bujursangkar menyatakan huruf-huruf kunci, sedangkan baris paling atas menyatakan huruf-huruf plaintext. Setiap baris di dalam bujursangkar menyatakan huruf-huruf ciphertert yang diperoleh dengan Caesar cipher, yang mana jumlah pergeseran huruf plaintext ditentukan nilai numerik huruf kunci tersebut (yaitu, a=0, b=1, c=2, …, z=25). 
Bujursangkar vigènere digunakan untuk memperoleh ciphertert dengan menggunakan kunci yang sudah ditentukan. Jika panjang kunci lebih pendek daripada panjang plaintext, maka kunci diulang penggunaannya (sistem periodik). Bila panjang kunci adalah m, maka periodenya dikatakan m. Sebagai contoh, jika plaintext adalah THIS PLAINTEXT dan kunci adalah sony, maka penggunaan kunci secara periodik sebagai berikut:
Plaintext : THIS PLAINTEXT
Kunci     : sony sonysonys
Untuk mendapatkan ciphertext dari teks dan kunci di atas, untuk huruf plaintext pertama T, ditarik garis vertikal dari huruf T dan ditarik garis mendatar dari huruf s, perpotongannya adalah pada kotak yang berisi huruf L. Dengan cara yang sama, ditarik garis vertikal dari huruf H dan ditarik garis mendatar pada huruf o, perpotongannya adalah pada kotak yang juga berisi berisi huruf V. hasil enkripsi seluruhnya adalah sebagai berikut:
Plaintext             : THIS PLAINTEXT
Kunci                 : sony sonysonys
Ciphertext          : LVVQ HZNGFHRVL
Variasi-variasi vigènere cipher pada dasarnya perbedaannya terletak pada cara membentuk tabel atau cara menghasilkan kuncinya, sedangkan enkripsi dan dekripsi tidak berbeda dengan vigènere cipher standar. Beberapa variasi tersebut sebagai berikut:
1.    Full Vigènere Cipher
Pada varian ini, setiap baris di dalam tabel tidak menyatakan pergeseran huruf, tetapi merupakan permutasi huruf-huruf alfabet.
2.    Auto-Key Vigènere cipher
Idealnya kunci tidak digunakan secara berulang. Pada auto-key vigènere cipher, jika panjang kunci lebih kecil dari panjang plaintext, maka kunci disambung dengan plaintext tersebut. Misalnya, untuk mengenkripsi pesan NEGARA PENGHASIL MINYAK dengan kunci INDO, maka kunci tersebut disambung dengan plaintext semula sehingga panjang kunci menjadi sama dengan panjang plaintext:
Plaintext: NEGARA PENGHASIL MINYAK
Kunci: INDONE GARAPENGH ASILMI
3.    Running-Key Vigènere cipher
Pada varian ini, kunci bukan string pendek yang diulang secara periodik seperti pada vigènere cipher standar, tetapi kunci adalah string yang sangat panjang yang diambil dari teks bermakna (misalnya naskah proklamasi, naskah Pembukaan UUD 1945, terjemahan ayat di dalam kitab suci, dan lain-lain). Misalnya untuk mengenkripsi plaintext NEGARA PENGHASIL MINYAK dapat menggunakan kunci berupa sila ke-2 Pancasila: KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB. Selanjutnya enkripsi dan dekripsi dilakukan seperti biasa. (Munir, 2006)

Berikut flowchartnya :

Study Kasus dalam Bidang Transportasi

Dalam tema yang dibahas kali ini tentang keamanan sistem komputer pada bidang transportasi. Dengam munculnya teknologi sistem diharapkan dapat memudahkan masyarakat untuk melakukan transaksi online untuk mendapatkan transportasi. Kini untuk memesan atau membooking trasportasi bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun. Adapun di Indonesia sudah dibuat sebuah aplikasi di bidang transportasi yaitu Go-jek. Aplikasi ini dilengkapi oleh beberapa fitur pendukung seperti Go-food untuk delivery makanan, Go-box untuk mengantar barang, Go-ride untuk pemesanan kendaraan roda dua dan beberapa fitur lainnya yang dapat mendukung kinerja. Sistem ini sengaja dibuat untuk memudahkan masyarakat Indonesia melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan transportasi. Sistem ini memiliki banyak manfaat namun dibalik segudang manfaat terdapat suatu masalah dalam keamanan sistem komputer. Keseluruhan sistem belum merupakan sistem yang aman untuk mengolah data dari pengguna. Sistem yang dirancang juga belum sepenuhnya efisien dalam database penggunanya.

Merambahnya bisnis ojek berbasis online Go-Jek yang sangat menjanjikan membuat ribuan orang akhirnya memutuskan untuk menggunakan aplikasi ini. Aplikasi Go-Jek merupakan pengembangan sistem yang dapat membantu efisiensi proses pekerjaan dalam bidang transportasi. Namun, terdapat suatu masalah pada keamanan sistem Go-Jek yaitu perusahaan dapat menyimpan seluruh database yang diinputkan user pada saat pemasukan data seperti nama, nomer telfon, dan lainnya. Seorang hacker bisa saja menyalahgunakan data tersebut demi kepentingan pribadi atau keuntungan perusahaan. Penyalahgunaan tersebut bisa dapat menggunakan algoritma kriptografib Vigenere Cipher.

Dalam studi kasus yang dipilih penjelasan dapat disampaikan seperti berikut:
Algoritma ini memerlukan 4 komponen yaitu
  • Plaintext
Merupakan pesan yang dibaca oleh siapapun dalam study kasus. Plaintext yang dimaksud adalah nama pengguna aplikasi Gojek
  • Chipertext
Merupakan pesan acak yang tidak dapat dibaca oleh user tetapi dimengerti oleh admin
  Key
Kunci untuk melakukan teknik komputasi
  Algoritma
Metode melakukan enkripsi dan deskripsi
 

Berikut merupakan kodingan program C++ metode Algortima Vigenere Cipher
#include <iostream>
#include <string>
         using namespace std;
class Vigenere {
public:
string key;
 Vigenere(string key){
           for(int i = 0; i < key.size();++i){
            if (key[i] >= 'A' && key [i] <= 'Z')
             this->key += key [i];
            else if (key[i] >= 'a' && key[i] <= 'z')
             this->key += key [i] + 'A' - 'a';
             }
             }
       string encrypt(string text){
       string out;
       for (int i = 0, j = 0; i < text.length(); ++i){
       char c = text[i];
       if (c >= 'a' && c<= 'z')
       c += 'A' - 'a';
       else if ( c < 'A' || c> 'Z')
     continue;
   out += (c +key[j] -2 * 'A') %26 +'A';
     j = (j +1) % key.length();
    }
  return out;
 }
 string decrypt(string text)
 {
  string out;
 
  for (int i = 0, j = 0; i < text.length(); ++i)
   {
   char c = text[i];
  
  if (c >= 'a' && c<= 'z')
   c += 'A' - 'a';
  else if ( c < 'A' || c> 'Z')
   continue;
  
  out += (c - key[j] +26 ) %26 +'A';
  j = (j +1) % key.length();
  }
 
  return out;
 }
};
int main(){
string a,b;
cout<<"Masukkan Plaintext : ";
cin>>a;
cout<<"Masukkan Key : ";
cin>>b;
 string original=a;
 Vigenere chiper=b;

 string encrypted = chiper.encrypt(original);
 string decrypted = chiper.decrypt(encrypted);
 cout<<endl;
 cout<<"encrypted :"<<encrypted<<endl;
 cout<<"decrypted :"<<decrypted<<endl;
}
Hasil Output Program :
 

 B. Analisa Algoritma

Sistem informasi akademik merupakan salah satu kebutuhan wajib dan penting yang harus dipenuhi perguruan tinggi. Kemampuan menyediakan dan mengakses informasi secara cepat dan akurat menjadi yang diinginkan bagi perguruan tinggi. Sangat pentingnya informasi tersebut, menyebabkan seringkali informasi yang diinginkan hanya boleh diakses orang-orang tertentu yang memilki wewenang. Jatuhnya informasi kepada pihak lain menimbulkan kerugian baik pihak perguruan tinggi.

Keamanan sistem (Security System) informasi merupakan hal yang sangat penting dalam mengelola sistem informasi, tujuannya adalah untuk mencegah ancaman terhadap sistem serta mendeteksi dan memperbaiki segala kerusakan sistem. Namun,  masih banyak kampus atau instansi tidak terlalu memperhatikan masalah keamanan

Security System atau keamanan sistem informasi merupakan hal yang sangat penting dalam mengelola sistem informasi, tujuannya adalah untuk mencegah ancaman terhadap sistem serta mendeteksi dan memperbaiki segala kerusakan sistem. Namun, masih banyak kampus atau instansi tidak terlalu memperhatikan masalah keamanan ini.
Semisal: Data akademik yang merupakan data yang sangat penting di dalam perguruan tinggi. Dengan data tersebut akan melancarkan berbagai urusan baik mahasiswa, dosen dan pegawai kampus. Jika dirusak oleh orang yang tidak bertanggung jawab, kampus akan kewalahan dalam memulihkan data tersebut. Bisa jadi data itu akan hilang selamanya tidak bisa diperbaiki kembali. 

Algoritma Beaufort Cipher merupakan varian dari algoritma Vignere Cipher                 Algoritma ini ditemukan oleh Laksamana Sir Francis Beaufort,
Royal Navy, yang juga merupakan pencipta skala Beaufort yaitu instrumen ahli meterorologi yang digunakan untuk menunjukkan kecepatan angin. Beaufort Cipher
termasuk algoritma kriptografi klasik kunci simetris Mollin, 2007. Proses enkripsi dan dekripsi pada algoritma Beaufort Cipher menggunakan
sebuah tabel yang disebut dengan tabel Beaufort Tassel, 1969
  Algoritma Vigenere Cipher dan Beaufort Cipher hanya menggunakan Alfabet untuk penjabaran dan penyelesaian algoritmanya. Sedangkan untuk angka atau numerik tidak dapat diselesaikan.
Kedua algoritma ini dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
Viginère cipher membandingkan baris + kolom = isi tabel
Beaufort cipher membandingkan kolom+ isi tabel = baris
Vigenere cipher memakai rumus sedangkan beaufort cipher hanya melihat tabel\
memakai key yang berbeda.

sedangkan persamaan kedua algoritma ini adalah :
1. Memakai tabel
2. Hanya mengoperasikan alfabet
3. Keamanan cukup lemah

C. Kesimpulan

Pada dasarnya algoritma kriptografi Vigenere Cipher dengan Algoritma Kriptografi Beaufort Cipher memiliki persamaan yaitu pengoperasiannya hanya alfabet, memakai tabel, namun kedua algoritma ini bisa dibilang cukup mudah ditebak karna hanya mengoperasikan beberapa huruf. Namun kedua algoritma ini cukup mudah untuk dipahami oleh pemula.
Link Anggota Kelompok 5 :
 

Link Anggota Kelompok 4 :
 
Sumber :
Wikipedia
Artike Implementaasi Vigenere Chiper

Tidak ada komentar:

Posting Komentar